SINOPSIS

Perbenihan dapat dipandang sebagai suatu sistem pengadaan benih bermutu untuk memenuhi kebutuhan petani dalam usaha taninya yang terdiri dari subsistem mikro dan subsistem makro. Subsistem mikro meliputi segala sesuatunya di lapang produksi, sedangkan subsistem makro meliputi segi-segi pengaturan perbenihan di luar teknis produksi. Pengembangan perbenihan harus menyeimbangkan pengembangan kedua subsistem tersebut. Dengan demikian, dimensi pengembangan perbenihan tidak hanya mengembangkan segi ilmu dan teknologi benihnya saja yang mencakup persoalan biologis, biokimiawi, fisiologis, yang ditujukan terhadap struktur benih, tetapi meluas kepada masalah kelembagaan yang ada kaitannya dengan pengaturan perbenihan dalam masyarakat.

Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan tentang hubungan sebab akibat yang dijabarkan secara sistematis melalui percobaan dan pengamatan, sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis. Pada ilmu timbul pertanyaan apa, siapa, kapan, mengapa dan bagaimana, sedangkan pada teknologi adalah menjawab bagaimana cara, misalkan bagaimana cara memisahkan benih yang hidup dan yang mati yaitu dengan cara biokimia, fisik, fisiologi atau biological approach, semua ini didukung oleh ilmu berdasarkan percobaan dan pengamatan. Ilmu dan teknologi benih adalah pengetahuan yang menjabarkan tentang seluk beluk benih secara sistematis dan cara praktis bagaimana menilai tentang benih yang telah teruji melalui percobaan dan pengamatan.